Thursday, July 3, 2008

Pelaku Firman

Di suatu siang yang cerah, tiba-tiba seorang teman bertanya kepada saya apakah untungnya menjadi orang Kristen. Toh dengan rajin berbuat baik, kita pasti masuk surga; demikian argumentasinya. Tambahnya lagi, "Lihat si A atau si B, yang rajin ke gereja, tapi tingkah lakunya begini dan begitu. Coba lihat si Ini ato si Itu, mereka mengaku tidak percaya Tuhan, tapi orangnya baaiikkk sekali..."

Hmm..... pernahkah anda menjumpai atau mengalami percakapan seperti itu???

Saya juga bingung. Saya mengenal banyak yang mengaku Kristen, tapi tidak berprilaku seperti seorang pengikut Kristus. Saya tahu beberapa orang (sejak tinggal di Belanda membuat daftar tersebut bertambah) yang mengaku tidak memiliki agama dan tidak percaya Tuhan, tapi memiliki kebaikan hati yang tidak tanggung-tanggung.


Saya teringat cerita tentang Daniel. Kebanyakan khotbah pada bagian Alkitab ini, melulu bercerita mengenai keajaiban yang dialami Daniel karena Allah menolongnya dari gua singa. Selain cerita tersebut, sebenarnya ada hal yang menarik yang patut kita pelajari dari Daniel.
Melalui Daniel pasal 1, kita tahu bahwa dari seleksi kerajaan dalam rangka mencari orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, Daniel adalah salah satu kandidat yang terpilih.
Di pasal 6 Kitab Daniel, ketika para pejabat tinggi dan wakil raja mencari alasan untuk mendakwa Daniel, mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya (ay. 5).
"Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!" (ay. 6).

Yang saya pahami dalam pembacaan itu adalah bahwa jika menyembah Allah merupakan suatu kesalahan, maka hal itu lah satu-satunya yang bisa dikatakan sebagai dakwaan terhadap Daniel. Bayangkan jika si Daniel ini orangnya tukang gosip, suka korupsi, pemabuk, atau seorang pribadi yang tidak disenangi orang-orang sekitarnya, tentu jauh lebih mudah untuk mencari alasan mendakwa dia. Saya membayangkan jika ada satu saja orang yang tidak senang dengan Daniel, maka orang tersebut dapat dengan mudah memutar balikan fakta atau memberi kesaksian palsu guna menjatuhkan Daniel, seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Tapi itu pun tidak terjadi. Para pejabat tinggi dan wakil raja, yang notabene punya kekuatan untuk membayar orang melakukan manipulasi fakta, bahkan mengakui bahwa mereka tidak mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel, kecuali hal ibadahnya kepada Allahnya.
Dari cerita ini saya dengan yakin menyimpulkan bahwa Daniel memiliki sifat dan sikap yang disenangi banyak orang. Kehidupannya dijaga dengan benar, sehingga orang tidak mendapati ada cela padanya.

Apakah sudah demikian kehidupan keKristenan kita??
Apakah kita dikenal sebagai orang yang rajin ke gereja tapi penggosip, ataukah orang yang dikenal memiliki kebaikan hati yang diketahui banyak orang??

Marilah kita sama-sama menjadi pengikut Kristus yang benar. Yang bukan hanya menjadi pendengar, namun juga pelaku Firman Tuhan.

Tuhan memberkati semuanya.... !!!!

No comments: