Tuesday, July 22, 2008

Anda Penghuni Kerajaan Surga?

Siapakah yang bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga??

Saya kadang bertanya-tanya, bahkan ketika para pendeta dan penginjil yang dipenuhi kuasa, belum tentu punya tempat di Surga (Matius 7:22-23), maka dengan segala kebaikan yang saya (pikir sudah saya) buat, cukup layak kah saya masuk surga??

Ada pendapat yang berkata begini, "Yakin dong kita masuk Surga. Kita kan Anak Tuhan. Kita rajin pelayanan, rajin ke gereja, rajin baca Alkitab. Masa kita ga masuk Surga??"
Benarkah itu indikator nya??

Saya jadi teringat setiap orang tua hendak meninggalkan anak mereka yang masih kecil di rumah, orang tua pasti selalu berpesan agar jangan membukakan pintu bagi orang asing atau orang yang tidak dikenal. Saya teringat suatu ketika, seseorang yang tidak saya kenal mengetok pintu rumah kami. Karena saya tidak mengenal beliau, saya tidak membuka pintu malahan bersembunyi di kamar saya. Setelahnya baru saya tahu bahwa orang tersebut adalah kenalan baik papa dan mama saya, dan orangnya memang dikenal sangat baik. Tentu saja saya tidak mengetahui kebaikan hati orang itu, karena saya tidak mengenalnya.

Sekarang ini saya tinggal di sebuah apartemen bersama suami di sebuah kota di Belanda. Karena kebiasaan orang Belanda yg sangat individualisme, tetangga bertetangga belum tentu saling mengenal. Bahkan ada satu kebiasaan orang Belanda yang menurut saya kurang baik; walaupun sudah saling mengenal, bila datang ke rumah tanpa membuat janji lebih dahulu, mereka tidak akan membuka pintu.
Disini, saya tidak mengenal tetangga saya. Yang saya tahu, oma tersebut jago memasak, karena setiap lewat apartemennya pada jam makan malam, selalu tercium aroma makanan yang enak. Saya berpikir, walaupun saya berusaha dalam hidup saya untuk menjadi orang baik, dan mungkin bagi orang-orang yang mengenal saya, saya adalah orang baik, tapi belum tentu tetangga saya membukakan pintu jika saya mengetuk pintu rumah mereka. Karena mereka tidak mengenal saya.

Akhirnya saya berpikir, walaupun selama hidup kita berusaha menjadi orang baik, dan bagi banyak orang kita merupakan orang baik, namun selama Tuan Rumah Kerajaan Surga tidak mengenal kita, tidak mungkin Pintu Surga terbuka buat kita.
Yesus berkata bahwa Dialah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada yang sampai kepada Bapa jika tidak melaluiNya (Yohanes 14:6).

Saudara, rumah kita ada di Surga. Disanalah rumah kekal kita. Untuk itu, marilah kita berusaha sedemikian rupa untuk mengenal lebih dekat lagi Tuan Rumah Kerajaan Surga, karena Dialah yang akan membuka pintu untuk kita, ketika kita tiba disana dan mengetok.


Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang olehnya kita dapat diselamatkan
Kisah Para Rasul 4:12

Thursday, July 3, 2008

All-in-1

Beberapa waktu lalu seorang teman saya memperlihatkan kamera kesayangannya waktu kecil, yang baru saja dikirim dari kota kelahirannya, di timur Indonesia. Dulu kamera tersebut merupakan kesayangannya karena bermerk Canon. Sekarang baru lah dia sadar bahwa kamera kesayangannya tersebut bermerk Cannon, alias C-a-n-n-o-n. Hahahahaaha...
Sebagai seorang fotografer yang sedang menapak karier, suatu waktu salah satu kameranya rusak dan harus diperbaiki. Mengingat mahalnya biaya jasa di Belanda, maka temanku tersebut mulai khawatir bahwa biaya servis kamera tersebut pasti lah akan sangat menguras koceknya.
Ketika kamera tersebut selesai, ternyata dia tidak perlu membayar sepeser pun, alias produk tersebut masih dalam perlindungan garansi. Temanku tidak sadar, atau mungkin lupa, bahwa ternyata dia memiliki garansi untuk jangka waktu selama 3 tahun. What a lucky man!!!

Saya jadi ingat ketika menghadiri kebaktian di gereja keluarga suami saya, pendeta pada waktu itu menjelaskan perihal "Keselamatan dalam Yesus" dengan analogi tiket kapal laut. Seseorang membeli tiket kapal laut dan melakukan pelayaran selama berhari-hari dengan perut keroncongan. Dia tak menyadari bahwa ketika dia membeli tiket kapal laut, didalamnya sudah termasuk gratis makan pagi, siang, dan malam.

Kita kadang tidak menyadari nilai sebuah keselamatan. Ketika menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, kita tidak (atau tidak mau) berusaha untuk mempelajari apa saja yang kita peroleh dalam satu paket "keselamatan" tersebut. Itu sebabnya ada begitu banyak orang Kristen yang tetap saja mau memikul sendiri beban hidupnya, yang tetap khawatir akan hidupnya, dan tetap tidak percaya pada kuasa Allah yang disembahnya.

Ingatlah bahwa inilah keistimewaan mengikut Kristus; bukan hanya dosa kita dihapuskan oleh darahNya, namun beban hidup kita pun ditanggungNya, kebutuhan kita dipenuhiNya, dan kita memperoleh kehidupan yang kekal bersama Dia.
Semuanya all-in-1 ada dalam satu paket keselamatan yang Yesus tawarkan.

Jangan salah lagi!!!
Bersama Dia, kita dapat semuanya...... :D



Pelaku Firman

Di suatu siang yang cerah, tiba-tiba seorang teman bertanya kepada saya apakah untungnya menjadi orang Kristen. Toh dengan rajin berbuat baik, kita pasti masuk surga; demikian argumentasinya. Tambahnya lagi, "Lihat si A atau si B, yang rajin ke gereja, tapi tingkah lakunya begini dan begitu. Coba lihat si Ini ato si Itu, mereka mengaku tidak percaya Tuhan, tapi orangnya baaiikkk sekali..."

Hmm..... pernahkah anda menjumpai atau mengalami percakapan seperti itu???

Saya juga bingung. Saya mengenal banyak yang mengaku Kristen, tapi tidak berprilaku seperti seorang pengikut Kristus. Saya tahu beberapa orang (sejak tinggal di Belanda membuat daftar tersebut bertambah) yang mengaku tidak memiliki agama dan tidak percaya Tuhan, tapi memiliki kebaikan hati yang tidak tanggung-tanggung.


Saya teringat cerita tentang Daniel. Kebanyakan khotbah pada bagian Alkitab ini, melulu bercerita mengenai keajaiban yang dialami Daniel karena Allah menolongnya dari gua singa. Selain cerita tersebut, sebenarnya ada hal yang menarik yang patut kita pelajari dari Daniel.
Melalui Daniel pasal 1, kita tahu bahwa dari seleksi kerajaan dalam rangka mencari orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, Daniel adalah salah satu kandidat yang terpilih.
Di pasal 6 Kitab Daniel, ketika para pejabat tinggi dan wakil raja mencari alasan untuk mendakwa Daniel, mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya (ay. 5).
"Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!" (ay. 6).

Yang saya pahami dalam pembacaan itu adalah bahwa jika menyembah Allah merupakan suatu kesalahan, maka hal itu lah satu-satunya yang bisa dikatakan sebagai dakwaan terhadap Daniel. Bayangkan jika si Daniel ini orangnya tukang gosip, suka korupsi, pemabuk, atau seorang pribadi yang tidak disenangi orang-orang sekitarnya, tentu jauh lebih mudah untuk mencari alasan mendakwa dia. Saya membayangkan jika ada satu saja orang yang tidak senang dengan Daniel, maka orang tersebut dapat dengan mudah memutar balikan fakta atau memberi kesaksian palsu guna menjatuhkan Daniel, seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Tapi itu pun tidak terjadi. Para pejabat tinggi dan wakil raja, yang notabene punya kekuatan untuk membayar orang melakukan manipulasi fakta, bahkan mengakui bahwa mereka tidak mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel, kecuali hal ibadahnya kepada Allahnya.
Dari cerita ini saya dengan yakin menyimpulkan bahwa Daniel memiliki sifat dan sikap yang disenangi banyak orang. Kehidupannya dijaga dengan benar, sehingga orang tidak mendapati ada cela padanya.

Apakah sudah demikian kehidupan keKristenan kita??
Apakah kita dikenal sebagai orang yang rajin ke gereja tapi penggosip, ataukah orang yang dikenal memiliki kebaikan hati yang diketahui banyak orang??

Marilah kita sama-sama menjadi pengikut Kristus yang benar. Yang bukan hanya menjadi pendengar, namun juga pelaku Firman Tuhan.

Tuhan memberkati semuanya.... !!!!